Selasa, 26 Februari 2008

my fave


Seno Gumira Ajidarma

Seno Gumira Ajidarma adalah sastrawan, fotografer, dan kritikus film Indonesia. Karya-karya sastranya meliputi kumpulan cerpen, drama, novel, dan komik. Ia lahir di Boston tanggal 19 Juni 2002 dan dibesarkan di Yogyakarta.
Cerpen-cerpennya muncul di harian Kompas, Media Indonesia, Republika, Koran Tempo, majalah Matra, Djakarta!, Horison, dan Latitute. Selain menulis, ia juga mengajar di IKJ pada mata kuliah Penulisan Kreatif dan Kritik Film.
Buku-bukunya yang diterbitkan di Gramedia Pustaka Utama adalah Sebuah Pertanyaan tentang Cinta, Atas Nama Malam, Kematian Donny Osmond, dan Sepotong Senja untuk Pacarku. Cerpen "Sebuah Pertanyaan untuk Cinta" pernah difilmkan dan ikut serta dalam festival film JIFFEST (Jakarta International Film Festival).
Puisinya yang pertama dimuat dalam rubrik "Puisi Lugu" majalah Aktuil asuhan Remy Silado, cerpennya yang pertama dimuat di surat kabar Berita Nasional, dan esainya yang pertama, tentang teater, dimuat di surat kabar Kedaulatan Rakyat. Seno kemudian mendirikan "pabrik tulisan" yang menerbitkan buku-buku puisi dan menjadi penyelenggara acara-acara kebudayaan.
Pada tahun yang sama Seno mulai bekerja sebagai wartawan lepas pada surat kabar Merdeka. Tidak lama kemudian, ia menerbitkan majalah kampus yang bernama Cikini dan majalah film yang bernama Sinema Indonesia. Setelah itu, ia juga menerbitkan mingguan Zaman, dan terakhir ikut menerbitkan (kembali) majalah berita Jakarta-Jakarta pada tahun 1985. Pekerjaan sebagai wartawan dijalani Seno sambil tetap menulis cerpen dan esai.
Selama menganggur, Seno kembali ke kampus, yang ketika itu telah menjadi Fakultas Televisi dan Film, Institut Kesenian Jakarta. Ia menamatkan studinya dua tahun kemudian. Setelah sempat diperbantukan di tabloid Citra, pada akhir tahun 1993 Seno kembali diminta memimpin majalah Jakarta-Jakarta, yang telah berubah menjadi majalah hiburan.
Hingga kini Seno telah menerbitkan belasan buku yang terdiri kumpulan sajak, kumpulan cerpen, kumpulan esai, novel, dan karya nonfiksi.Atas prestasinya di bidang penulisan cerita pendek, Seno Gumira Ajidarma mendapat penghargaan dari Radio Arif Rahman Hakim
(ARH) untuk cerpennya Kejadian (1977), dari majalah Zaman untuk cerpennya Dunia Gorda (1980) dan Cermin (1980, dari harian Kompas untuk cerpennya Midnight Express (1990) dan Pelajaran Mengarang (1993), dan dari harian Sinar Harapan untuk cerpennya Segitiga Emas (1991).
Selain itu, Seno juga memperoleh Penghargaan Penulisan Karya Sastra dari Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa untuk kumpulan cerpen Saksi Mata (1995) dan Penghargaan South East Asia (S.E.A.) Write Award untuk kumpulan cerpen Dilarang Mennyanyi di Kamar Mandi (1997).

Tidak ada komentar: